Analisis dari Bitfinex menunjukkan bahwa lonjakan ini dipicu oleh pembelian di pasar spot yang bersifat organik, serta adanya likuidasi posisi short. Mereka menekankan bahwa momentum ini bukan hasil dari spekulasi yang berlebihan, tetapi lebih kepada permintaan yang nyata, masuknya dana melalui ETF, dan latar belakang makroekonomi yang mendukung aset berisiko seperti Bitcoin.
Kenaikan harga Bitcoin ini mencerminkan integrasi yang semakin dalam ke dalam keuangan mainstream, berkat perubahan struktural seperti partisipasi ETF institusional dan penyesuaian ekonomi global. Faktor-faktor seperti de-eskalasi geopolitik (khususnya antara Rusia dan Ukraina), kebijakan bank sentral yang dovish (cenderung longgar), dan inflasi yang melunak turut menciptakan kondisi yang mendukung performa Bitcoin sebagai aset yang mampu mengimbangi inflasi.
Para analis dari Bitfinex memprediksi bahwa jika aliran dana ETF terus mengalir dan kondisi makroekonomi tidak mengalami guncangan besar, harga Bitcoin berpotensi terus naik menuju zona $114K–$118K, dengan target selanjutnya di kisaran $123K–$125K. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa penurunan harga harus dilihat sebagai kesempatan untuk masuk, bukan sebagai tanda pembalikan tren.
Komentar
Posting Komentar